TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

PKS Masih Pasang Harga Tinggi Ke Anies

Laporan: AY
Senin, 22 Juli 2024 | 08:03 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Punya 18 kursi di DPRD DKI Jakarta, PKS merasa memiliki posisi tawar yang kuat. Sebagai partai pemenang di Jakarta, PKS tidak mau hanya jadi pelengkap saja. Meskipun diprotes PKB-NasDem, PKS masih pasang harga tinggi. PKS tetap ngotot kadernya harus berduet dengan Anies Baswedan.

Padahal, dibanding PKS, PKB jadi partai pertama yang mengusung Anies sebagai Cagub Jakarta. Namun, PKS lebih gercep dibanding PKB. PKS mengusung Anies sekaligus mendeklarasikan Sohibul Iman sebagai cawagub dengan singkatan “AMAN”.

Sayangnya, deklarasi tersebut tak mendapat sambutan hangat dari partai lain. PKB dan NasDem, mitra PKS di koalisi Pilpres lalu, menyatakan keberatan memasangkan Anies dengan Sohibul. PKS bisa kesulitan mencari mitra koalisi bila tetap ngotot menyodorkan Sohibul.

Mendapat protes itu, PKS tak bergeming. Beberapa hari lalu, Presiden PKS Ahmad Syaikhu terlihat kembali mepet Anies. Syaikhu menyambangi rumah Anies untuk membicarakan kepastian dan kelanjutan pasangan AMAN.

Menanggapi kedatangan Bos PKS itu, Anies kembali menjawab diplomatis. PKS tampaknya kurang sreg dengan jawaban Anies. Wakil Ketua Majelis Syura PKS Sohibul Iman meminta Anies bergerak, melakukan komunikasi dengan parpol lain agar syarat pencalonan tercukupi.

Anies dan PKS membutuhkan tambahan 4 kursi lagi untuk mencapai 22 kursi, sesuai dengan syarat pencalonan yang ditetapkan. Menurut Sohibul, harusnya Anies tidak sulit mencari parpol lain untuk diajak berkoalisi. Apalagi, PKS sudah kasih modal 18 kursi bagi Anies untuk bertarung.

“Nah, sekarang Pak Anies kan untuk mau berlayar di sini, ya, harus ikut menggenapi dong, ya mencari 4 kursi lain. Jadi, Insya Allah kita ikhtiar bersama-sama,” kata Sohibul.

Merespons hal itu, Anies mengatakan akan melakukan komunikasi dengan semua pihak untuk memuluskan pencalonannya sebagai cagub DKI. “Kemudian, kita rembuk sama-sama, supaya bisa berjalan dengan baik,” kata Anies, di kantor DPW PKB DKI Jakarta, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Minggu (21/7/2024).

Di tempat terpisah, Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin ikut menanggapi soal pencalonan Anies. Kata dia, untuk urusan Pilgub DKI Jakarta, ia belum bisa banyak berkomentar.

“Saya pokoknya sejak keputusan, banyak yang harus diambil dilemanya, saya nggak berani ikut-ikut. Semua tak serahkan ke desk Pilkada,” kata Cak Imin, di Car Free Day (CFD) Jakarta, Minggu (21/7/2024).

Ketua DPW PKB Jakarta, Hasbiallah Ilyas mengomentari soal pasangan AMAN. Kata dia, tidak ada komunikasi dari PKS untuk mengusung duet Anies Baswedan dan Sohibul Iman di Pilgub Jakarta. Dia menyebut PKB juga bisa saja mengklaim kadernya sendiri sebagai cawagub Anies.

“Itu kan klaimnya PKS sendiri Sohibul Iman. Tidak ada komunikasi dengan PKB. Besok saya bisa saja, Anies-Fuadi (Kader PKB) kan begitu juga, Kader PKB,” kata Hasbiallah, di DPW PKB Jakarta, Jakarta Timur, Minggu (21/7/2024).

Hasbiallah mengatakan, PKB sudah cocok dengan Anies. Namun, dia mengatakan belum ada rekomendasi resmi karena siapa cawagub pendamping Anies belum jelas.

“Karena kalau PKB, PKB kan sampai hari ini belum punya, PKB oke Pak Anies. Tapi kan PKB tidak bisa mengusung sendiri. Harus ada wakil. Rekomendasi itu kan satu paket,” ucapnya.

Dia tidak masalah soal berapa poros dalam Pilkada Jakarta. Dia berharap demokrasi dapat berjalan dengan baik.

Waketum Partai NasDem Ahmad Ali juga mengkritik duet AMAN. Menurutnya, duet ini sulit diterima rakyat Jakarta. Sebab, ceruk pemilih antara Anies dan PKS relatif sama, yakni dari kalangan Islam konservatif atau sayap kanan.

Menurut Ali, karakteristik pemilih yang sama tak akan menguntungkan elektoral Anies di Pilkada Jakarta. Ia mengusulkan Anies dipasangkan dengan sosok yang dikenal dengan ideologi nasionalis.

“Saya usul Anies dipasangkan dengan Mas Kaesang dan Saraswati dari Gerindra. Ini dua sosok yang ideal untuk Anies,” ujar Ali.

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Hendri Satrio menilai Anies Baswedan bisa berkompetisi di Pilgub DKI Jakarta jika ada kompromi dengan partai penguasa. Menurut pria yang akrab disapa Hensat ini, saat ini Anies berada dalam posisi sulit. Sebab, PKS sebagai pengusung utama belum bisa mendapat tiket untuk maju di Pilgub DKI.

“Bila Anies sukses maju, maka sudah ada perjanjian politik antara Anies dan penguasa tentang Pilgub Jakarta dan Pilpres 2029,” sambung Hensat.

Menurutnya, keinginan PKS agar Anies turun tangan membentuk koalisi jadi potret kesulitan yang dialami Partai Dakwah itu. Parpol lain, kata dia, keberatan bila Anies dipasangkan dengan Sohibul.

Hensat berpendapat, harapan Anies maju didukung kembali oleh NasDem, PKS dan PKB terkendala tiga alasan. Pertama, PKS memaksakan Sohibul Iman yang sulit diterima PKB dan NasDem.

Kedua, PKB dan NasDem harus mendapat restu dari penguasa. “Ketiga, Anies sendiri belum mendapat restu dari penguasa,” ucapnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo