TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Jemaah Haji Kembali Ke Tanah Air Dengan Koper Penuh Oleh-oleh

Reporter: Farhan
Editor: AY
Sabtu, 14 Juni 2025 | 09:43 WIB
Ilustrasi. Foto : Ist
Ilustrasi. Foto : Ist

ARAB SAUDI - Sebagian jemaah haji pulang ke Tanah Suci dengan membawa banyak oleh-oleh. Koper mereka penuh. Timbangannya melebihi kapasitas. Untuk menyiasatinya, mereka mengeluarkan pakaian dari koper lalu dikenakan berlapis-lapis di badan. Ada juga jemaah yang mengeluarkan kain ihram, lalu memakainya.

 

Sesuai aturan dari maskapai, koper kabin jemaah haji hanya boleh berisi barang dengan berat maksimum 7 kilogram. Sedangkan koper bagasi, 32 kilogram.

 

Saat masuk pesawat, jemaah juga tidak boleh membawa banyak tentengan. Jemaah hanya boleh membawa koper kabin, tas jinjing, dan tas paspor. Sedangkan koper besar dimasukkan ke dalam bagasi dan tas Armuzna tidak diperkenankan diisi barang.

 

Fase pemulangan jemaah haji dimulai sejak Rabu (11/6/2026). Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi, ramai dengan hiruk-pikuk jemaah yang mau pulang. Termasuk di ruang paviliun yang menjadi area singgah sebelum jemaah masuk ke Terminal Haji.

 

Di paviliun, petugas maskapai memberi arahan tentang kapasitas koper dan barang-barang yang dilarang dibawa. Banyak jemaah harus membongkar kembali isi kopernya, karena melebihi kapasitas.

 

Misalnya, jemaah Kelompok Terbang (Kloter) 01 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS-01). Mereka membongkar koper, tas jinjing, tas ransel khusus Armuzna maupun kantong kresek. Mereka menata ulang dan menyisir barang bawaan agar yang lebih penting tetap dapat dibawa ke Tanah Air. Salah satu yang paling penting adalah kain ihram.

 

Namun, kain ihram memakan banyak tempat di koper. Sebagian jemaah memilih mengeluarkannya dan lalu memakainya. Seperti yang dilakukan Rahmat Rafi Rangkuti (58 tahun).

 

Rahmat bersama istri, Nurwaidah Nasution, telah mencoba menata ulang barang bawaan. Setelah oleh-oleh untuk anak cucu masuk semua ke koper, ternyata kain ihramnya tidak ada tempat lagi. Setelah berbincang dengan rekan serombongannya, Rahmat memutuskan menyelimutkan kain ihram di badan.

 

Dia mengaku tak bisa meninggalkan kain ihramnya. "Sayang kalau ditinggal, kenang-kenangan. Saya sudah menunggu selama 13 tahun. Susah diungkapkan kata-kata," ujarnya, kepada Redaksi.

 

Imam Muslim (45 Tahun) asal Kloter 05 Embarkasi Surabaya (SUB-05) bahkan mengenakan tiga lapis ihram saat pulang ke Tanah Air. Hal itu dilakukan karena koper dan tasnya sudah penuh dengan oleh-oleh.

 

 

Saat ditemui Redaksi, Imam sedang bimbang, apakah boleh tas Armuzna yang penuh dengan barang-barangnya masuk ke kabin pesawat. Setelah mengonfirmasi ke petugas maskapai di paviliun, ditegaskan tas Armuzna tak diperkenankan.

 

Karena sebagian rombongan sudah mulai masuk ke terminal, Imam dengan cepat membongkar kopernya. Ada tiga lembar kain ihram terlipat rapi di dalam koper. Tanpa berpikir panjang, dia mengeluarkan kain ihram. Koper kemudian diisi barang-barang yang ada di tas Armuzna. Barangnya banyak, mulai sajadah, aksesoris gantungan, gelas, buku manasik, deterjan cair, dan baju. Namun, tidak semua barang tersebut bisa masuk ke koper. Dua buku manasik dan puluhan deterjen cair kemasan harus dia relakan ditinggal.

 

Untuk kain ihram, dia memilih "berihram" kembali agar tetap bisa terbawa ke Indonesia. "Saya bawa empat, satu saya tinggal di Arafah. Mudah-mudahan dengan cara itu nanti saya bisa dipanggil ke sini lagi," ujar Imam, kepada Rakyat Merdeka, di Bandara Jeddah, Arab Saudi, Kamis (12/6/2025).

 

Dari tiga kain ihram, dua dipakai di bagian bawah. Saat itu, dia sudah memakai celana panjang dan dilapisi kain sarung. Jadi bagian bawah dia mengenakan empat lapis pakaian. Untuk bajunya, dia memakai empat lapis juga. Kaos oblong, jaket, batik seragam haji dan kain ihram. "Saran dari teman ihramnya dipakai saja," ujar Imam.

 

Jemaah asal Kediri, Jawa Timur, ini mengaku mendapat pesan dari orang tua agar kain ihram dibawa kembali ke Tanah Air. Pesan itulah yang membuat Imam rela memakai pakaian berlapis termasuk ihram.

 

Kata orang tua dan saudara, ini (kain ihram) bisa untuk kain kafan kalau nanti ada yang meninggal," ungkap Imam.

 

Jemaah ibu-ibu juga ikut memakai pakaian berlapis. Alasannya sama, koper dan tasnya sudah penuh dengan oleh-oleh. Misalnya Siti Sadiah Salam, Jemaah JKS-01. Setelah kopernya dibuka dan ditata ulang, masih ada baju dan satu lembar kain ihram yang belum masuk koper. Dia memutuskan untuk memakai baju tersebut sehingga dia memakai baju tiga lapis. Ditambah kain ihram yang dikalungkan di lehernya. "Taruh di mana saja yang muat," ucap Siti Sadiah.

 

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengingatkan, jemaah yang bersiap kembali ke Tanah Air untuk tidak membawa tas ransel Armuzna yang berisi barang bawaan ke dalam kabin maupun bagasi pesawat. Tas ini hanya untuk keperluan di Armuzna saja.

 

"Jika ingin dibawa, tas Armuzna bisa dilipat dan dimasukkan kembali ke koper,” terang Kepala Seksi Media Center Haji (MCH) Daker Makkah Dodo Murtado, di Makkah, Arab Saudi, Jumat (13/06/2025).

 

Dia mengingatkan, tas/koper yang boleh dibawa oleh jemaah ke kabin pesawat hanya koper kabin, dan tas paspor yang berisi dokumen penting. "Selain itu, tidak diperkenankan,” sambungnya.

Komentar:
ePaper Edisi 13 Juni 2025
Berita Populer
02
Lokasi SIM Keliling Tangsel Kamis 12 Juni 2025

TangselCity | 2 hari yang lalu

03
05
07
Lokasi SIM Keliling Tangsel Jumat 13 Juni 2025

TangselCity | 1 hari yang lalu

08
SPMB Untuk SMP Segera Dibuka

TangselCity | 2 hari yang lalu

10
Dewan Hadi Menilai Partisipasi Masyarakat Rendah

Pos Banten | 2 hari yang lalu

GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit