Tragis, 13 Warga Pakistan Tewas Saat Ngantre Makanan Sedekah Ramadan
PAKISTAN - Sedikitnya 13 orang tewas dan 10 lainnya terluka dalam kericuhan di tengah antrean masyarakat, yang berebut makanan sedekah Ramadan di Kawasan Industri Karachi, Pakistan, Jumat (1/4).
Mayoritas korban adalah wanita dan anak-anak. Sekitar 400 wanita rela berdesakan, demi mendapat makanan gratisan yang dibagikan perusahaan FK Dyeing.
Ahli bedah dari kepolisian setempat, Summaiya Syed Tariq mengungkap, di antara korban tewas adalah lansia wanita berusia 80 tahun, dua anak laki-laki berumur 7 dan 16 tahun, serta seorang gadis berusia 9 tahun.
Dari 10 orang yang terluka, terdapat seorang gadis berusia 5 tahun dan dua anak laki-laki, yang dirawat di rumah sakit.
"Atas kejadian ini, pihak berwenang telah menangkap beberapa karyawan perusahaan di tempat kejadian. Mereka dituduh gagal menerapkan protokol keselamatan untuk antrean," kata seorang polisi bernama Fida Husain Janwari, seperti dikutip Reuters, S
Tragedi maut itu terjadi di tengah kondisi pelik Pakistan. Negara itu tak hanya diguncang ketidakstabilan politik, tetapi juga kesengsaraan ekonomi dan krisis energi.
Rekor banjir tahun lalu, membuat jutaan orang bergantung pada bantuan. Sementara inflasi terus meroket, dan menyebabkan harga pangan melonjak.
Pemadaman listrik nasional pada Januari 2023, telah menyebabkan hampir 220 juta orang hidup tanpa listrik.
Tahun lalu, Imran Khan digulingkan dari kursi Perdana Menteri, menyusul tudingan salah urus ekonomi, saat krisis semakin dalam.
Baru-baru ini, Imran Khan muncul di pengadilan atas tuduhan menjual hadiah secara ilegal yang diberikan kepadanya oleh pejabat asing saat dia menjabat.
Tragedi maut di pusat bagi-bagi makanan, bukanlah yang pertama di Pakistan. Dalam sepekan terakhir, dua orang tewas dan 16 terluka di dua lokasi distribusi tepung yang dikelola pemerintah, di provinsi barat laut Khyber Pakhtunkhwa.
Dalam sebuah pernyataan pada Jumat (30/3), Komisi Hak Asasi Manusia Pakistan menyatakan keprihatinan mendalam atas buruknya manajemen antrean di pusat-pusat bantuan. Mereka meminta pemerintah turun tangan, untuk meningkatkan keamanan. Rm.id
Olahraga | 14 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu