TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Kalau Nggak NU, Ya Purnawirawan

Mahfud Dan Andika Masuk Kriteria Cawapres Ganjar

Oleh: Farhan
Sabtu, 23 September 2023 | 10:54 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Nama Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM (Menko Polhukam) Mahfud MD serta mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa berpeluang besar menjadi bakal Cawapres Ganjar Pranowo.

Hal ini diketahui dari kebiasaan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri yang memilih sosok Bacapres dari tokoh berlatar belakang Nahdlatul Ulama (NU) atau kalangan militer.

Sejauh ini Cawapres yang telah disebutkan sejumlah elite Banteng memenuhi dua latar belakang itu adalah Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri BUMN, Erick Thohir, Menparekraf, Sandiaga Uno dan eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa, jelas purnawirawan.

Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya melihat, Andika cukup reali­tis sebagai Cawapres, ketimbang hanya sebagai Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar.

Andika, bisa menjadi pesainguntuk meladeni Capres Prabowo Subianto, yang juga pensiunan jenderal. "Dengan kelengkapan sosok jenderal di samping Ganjar, itu jadi kekuatan tersendiri. Kombinasi antara kekuatan na­sionalis sipil bersanding dengan militer, yang juga tetap bisa ma­raup pemilih Islam," tutur Yunarto dalam keterangannya, kemarin.

Hanya yang perlu pertim­bangan dari para partai politik pendukunh untuk menggolkan duet ini. "Ini berbenturan dengan kepentingan partai pendukung Ganjar," ujar Yunarto.

Sementara Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, yang dari latar belakang NU, sosok yang paling kuat yang sering disebut elite Banteng adalah Mahfud MD. Mahfud dapat memberikan kontribusi untuk Ganjar di beberapa aspek.       

Mahfud, mampu mendong­krak elektoral Ganjar di basis pemilih nahdliyin. Apalagi jaringanpesantren dan kiai-kiai NU yang dipegang Mahfud cukup massif.

Mahfud berpeluang mengacak-acak mesin politik PKB yang hendak mengonsolidasikan basis pemilih nahdliyin untuk Muhaimin Iskandar, Cawapres Anies Baswedan. Utamanya di Jawa Timur dan Jawa Tengah," tutur Khoirul dalam pesannya.

Selain soal basis massa, track record Mahfud menjadi nilai lebih. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu potensial menggaet swing voters kalanganmenengah terdidik, yang suaranya mempengaruhi pilihan publik secara luas.

Kekurangannya, Mahfud bukan kader partai politik. Sehingga, tidak punya dukungan kekuatan politik besar yang bersumber dari parpol. Baik Mahfud, maupun Cawapres lainnya yang nonparpol, perlu penjaminan dari PDIP dalam kaitannya dengan partai koalisi.

"Bagaimana caranya agar PPP, satu-satunya partai parlemen di poros Ganjar ini tetap stay. Apalagi PPP sejak lama telah menyodorkan nama Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) partainya Sandiaga Uno," kata staf pengajar Universitas Paramadina ini.

Sebelumnya, Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres DPP PDI Perjuangan (PDIP) Ahmad Basarah mengungkapkan, Megawati biasanya punya kecenderungan memilih Cawapres dari dua referensi. Yakni, tokoh NU atau purnawi­rawan TNI.

"Analisis saya jika melihat pengalaman dari sejarah. Ibu Megawati Soekarnoputri se­lalu mencari pendamping meru­juk pada dua referensi yakni Tokoh NU atau Purnawirawan TNI," kata Basarah saat bertemu denganrelawan Ganjar Pranowo Malang, belum lama ini.

PDIP, lanjutnya, pernah meng­gandeng Hamzah Haz, Hasyim Muzadi, Prabowo Subianto, Jusuf Kalla, dan KH. Ma'ruf Amin sebagai Cawapres.

"Itulah analisis saya dalam melihat cara berpikir Ibu Mega. Tokoh NU dan Purnawirawan TNI itu siapa? Silakan dilihat saat ini siapa tokoh yang ada," ujar Basarah.

Menurutnya, pengumuman keputusan Cawapres Ganjar Pranowo akan disampaikan langsung Megawati pada saat yang tepat.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo