Kenaikan Harga yang Berulang
![Kenaikan Harga yang Berulang Budi Rahman Hakim. Foto : Ist](https://tangselpos.id/storage/2025/02/kenaikan-harga-yang-berulang-10022025-060338.jpg)
SERPONG - Kenaikan harga pangan terus berulang-ulang. Siklus kenaikannya begitu kukuh, sehingga seperti tidak bisa kendalikan. Setiap menjelang perayaan-perayaan besar, seperti Ramadan, Idul Fitri, Idul Adha, Natal, dan Tahun Baru, beberapa komoditas pangan mengalami kenaikan.
Siklus itu juga berlaku pada setiap musim. Seperti saat terjadi kemarau panjang, sebagian bahan pangan pokok mengalami kenaikan harga. Begitu juga saat musim penghujan, harga pangan yang lainnya melonjak.
Siklus seperti ini sebenarnya bukan hal baru. Sejak era reformasi, sudah ada. Mungkin juga sudah terjadi di Orde Baru, walaupun saat itu naiknya tak sesignifikan seperti sekarang.
Sayangnya, sampai saat ini, belum ada obat mujarab atau jurus ampuh untuk mengatasi siklus ini. Setiap tahun selalu terjadi. Ujung-ujungnya rakyat kecil yang menjadi korban, karena harus menanggung kenaikan harga tersebut dengan isi kantong mereka yang pas-pasan.
Saat menjelang Natal dan Tahun Baru lalu, banyak komoditas mengalami kenaikan. Sekarang, mendekati Ramadan, juga banyak barang yang naik harga. Seperti gula, minyak goreng, beras, dan cabe, harganya mulai merangkan. Bahkan untuk gula, sudah melonjak.
Untuk beras, masalahnya tidak beres-beres. Tahun, impor sebanyak 3 juta ton tak membuat harga beras menjadi jinak. Saat ini, banyak daerah sedang panen raya. Namun, harga beras tak juga normal. Meski cadangan Pemerintah banyak, tetap saja harga beras masih tinggi.
Untuk mengatasi hal ini, urusan harga pangan mesti “dikoroyok” bareng-bareng. Tidak hanya oleh Kementerian/Lembaga teknis terkait, tapi oleh semua. Sebab, jika cuma satu atau dua Kementerian/Lembaga yang bergerak, siklus kenaikan harga pangan sulit dikalahkan.
Karena itu, mulai sekarang harus segera dipetakan dan dibagi tugas dengan baik untuk mengatasi masalah ini. Kementerian Pertanian harus fokus meningkatkan produksi, Kementerian Perdagangan mengawasi distribusi, Badan Pangan Nasional menjaga stok, Bulog menyediakan pasokan, Kementerian Perhubungan membantu transportasi distribusi, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyediakan infrastruktur pertanian, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyediakan alat agar pangan kita tahan lama, Pemda menjamin pangan dapat diterima masyarakat dengan baik, dan lain-lain.
Jika semua bekerja dan bergotong royong, siklus kenaikan itu tentu bisa kita lawan. Cita-cita harga pangan stabil pun bisa terwujud. Dengan begitu, rakyat kecil tidak lagi menjadi korban fluktuasinya harga pangan. Petani juga tertolong, karena stabilitas akan menjaga harga pangan tidak anjlok.
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Selebritis | 12 jam yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Ekonomi Bisnis | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 17 jam yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu